Nama:Siti Rahayu Nurasiah
Kelas:XI TKJ3
Pelajaran:TJBL
1. Arsitektur Jaringan Akses Fiber Optic
Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan dua tipe arsitektur jaringan akses fiber optik yaitu arsitektur jaringan aktif dan arsitektur jaringan pasif. Arsitektur jaringan aktif mengacu pada konfigurasi point to point kabel optik dan atau konfigurasi star (point to multipoint). Sedangkan untuk arsitektur jaringan pasif, berbasis passive optical network (PON). Saat ini dari dua tipe arsitektur jaringan fiber optik di atas, yang paling dominan digunakan ialah arsitektur jaringan pasif. Salah satunya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, menggunakan jaringan pasif guna mendukung implementasi teknologi FTTx.
Kabel Fiber OptikTeknologi FTTx ialah suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantar. Kemunculan teknologi ini sebagai akibat dari dorongan keinginan masyarakat (pelanggan) untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Service, yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video (TV Kabel) dalam suatu infrastruktur pada unit pelanggan. Beberapa istilah lain dari teknologi FTTx yang sering diimplementasikan di antaranya; Fiber To The Home (FTTH) yaitu fiber optik sampai ke rumah-rumah pelanggan, Fiber to The Office (FTTO) atau jaringan fiber untuk kantor, fiber optik sampai ke gedung-gedung atau Fiber To The Building (FTTB), dan Fiber To The Curb (FTTC) membawa fiber optik ke operator node yang dekat dengan pengguna atau Fiber To The Node (FTTN) membawa fiber optik ke node terdekat di sisi sentral.
A. Arsitektur Aktif
• Point to point, ialah menghubungkan perangkat Optical Line Terminal (OLT) di Central Office (CO) yang terkoneksi dengan perangkat Optical Network Terminal (ONT) pada terminal pelanggan, menggunakan fiber optic dedicated sebagai medianya. OLT dan ONT merupakan perangkat aktif yang masing-masing membutuhkan power dilengkapi dengan optical laser.
1. Point-to-Point
2. Point-to-Point (OLT)
Jarak pelanggan dengan central office dapat mencapai hingga 80 km, dan setiap pelanggan disediakan satu dedicated fiber optic dengan full bi-directional bandwidth. Salah satu arsitektur aktif point to point ini ialah Digital Loop Carrier (DLC).
• Star (Point to Multipoint / Active Optical Network/ AON), arsitektur dengan beberapa perangkat pelanggan yang terkoneksi secara bersama-sama memanfaatkan satu kabel feeder melalui sebuah remote node yang terletak diantara central office dan pelanggan. Sebuah remote node dapat melayani hingga seribu terminal pelanggan.
3. Point-to-Multipoint
4. Point-to-Multipoint Video Transmission Example
5. Point-to-Multipoint Architecture
B. Arsitektur Passive
(Passive Optical Network), merupakan teknologi akses fiber optik yang terdiri dari komponen berupa Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Unit (ONU) dan passive splitter. OLT ditempatkan di central office operator, sedangkan ONU disetting di terminal akhir menuju pelanggan. Passive Splitter terletak diantara OLT dan ONU, yang berfungsi sebagai pembagi downstream sinyal dari OLT ke beberapa terminal ONU yang bertugas untuk mengidentifikasi data yang hanya dibutuhkan oleh terminal.
Arsitektur PON, menggunakan share media fiber optic dan support konfigurasi point to multipoint. Selain share media, pelanggan juga dapat melakukan share bandwidth. Passive Optical Splitter pada PON digunakan untuk membagi bandwidth dari satu single fiber sampai dengan 64 pelanggan dengan jarak maksimal 10-20 km. Arsitektur ini disebut pasif karena splitter dan perangkat pendukungnya yang terpasang diantara OLT dan ONT bersifat pasif yakni tanpa power.
6. Passive Optical Network
7. Passive Optical Network (OLT)
8. Passive Optical Network Example
Penggunaan jaringan pasif saat ini telah mendominasi, seperti PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang menggunakan tipe arsitektur jaringan pasif untuk mendukung implementasi teknologi FTTx. Teknologi FTTx tersebut diantaranya adalah FTTH (Fiber To The Home), FTTB (Fiber To The Building), FTTC (Fiber To The Curb) dan FTTN (Fiber To The Node).
Perbedaan penyebutan dalam FTTx adalah didasarkan pada penempatan titik konversi optik atau Optical Network Unit (ONU) pada masing-masing teknologi. FTTH dan FTTO menempatkan dan mensetting ONU di dalam rumah atau kantor atau di suatu lokasi yang dekat dengan terminal pelanggan. Berbeda dengan FTTH / FTTO, FTTB menempatkan ONU pada koridor sebuah gedung. Sementara itu, pada FTTC ONU ditempatkan di curb dan letaknya jauh dari pelanggan.
2. Arsitektur Jaringan Lokal Akses Fiber Optic
Jaringan lokal akses fiber (Jarlokaf) atau jaringan lokal akses fiber optik merupakan solusi strategis bagi pelanggan untuk mendapatkan kualitas internet dengan bandwidth yang besar. Pada awalnya jarlokaf hanya digunakan untuk menghubungkan antar sentral satu dengan yang lain atau biasa disebut jaringan bacbone. Namun saat ini fiber sudah dapat mencapai rumah pelanggan, pengaplikasian ini disebut dengan FTTH (Fiber To The Home).
Jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf) adalah jaringan yang menggunakan kabelserat optic untuk menghubungkan antara sentral local dengan terminal pelanggan.Teknologi pada Jarlokaf yang sudah berkembang dengan baik antara lain DLC (Digital Lopp Carrier), PON (Passive Optical Network), AON (Active Optical Network) dan HFC(Hybrid Fiber Coax).
Ruang Lingkup Fiber Optik
Ruang lingkup fiber optik didasarkan pada pita yang digunakan, dan dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Narrowband, memiliki transmisi kurang dari 2 Mbps, mampu memberikan layanan voice (Telepon).
2. Broadband, memiliki transmisi diatas 2 Mbps, dapat memberikan layanan yang lebih beragam seperti Voice, data dan citra, baik diam maupun bergerak.
Pengaplikasian Fiber Optik
1. FTTZ (Fiber To The Zone)
Fiber to the zone adalah pengaplikasian fiber optik dimana kabel fiber diaplikasikan dari sentral menuju ODC (Optical Distribution Cabinet). Dimana di ODC terdapat coverter cahaya ke elektrik, yang kemudian diteruskan dengan kabel tembaga menuju pelanggan.
2. FTTC (Fiber To The Curb)
Fiber to the curb adalah pengaplikasian fiber optik dimana kabel fiber diaplikasikan dari sentral menuju ODP (Optical Distribution Panel). Dimana di ODP terdapat coverter cahaya ke elektrik, yang kemudian diteruskan dengan kabel tembaga menuju pelanggan.
3. FTTB (Fiber To The Building)
Fiber to the building adalah pengaplikasian fiber optik dimana kabel fiber diaplikasikan dari sentral menuju Roset pada sebuah bangunan besar perkotaan.
4. FTTH (Fiber To The Home)
Fiber to the home adalah pengaplikasian fiber optik dimana kabel fiber diaplikasikan dari sentral menuju ONT (Optical Network Termination) yang posisinya berada di pelanggan.
A. Kabel Fiber Optic
Kabel Fiber Optik atau Optical Fiber ini pada umumnya terdiri dari dua jenis yaitu Single-mode fibers dan Multi-mode fibers.
1. Single-mode Fiber (SMF)
Single-mode fibers (Fiber Mode Tunggal) adalah jenis serat optik yang umumnya digunakan untuk mentransmisikan jarak yang lebih jauh. Fiber Mode Tunggal ini memiliki inti kecil yang berdiameter sekitar 9 mikron dan mengirimkan sinar laser inframerah yang memiliki panjang gelombang dari 1.300 nanometer hingga 1.550 nanometer. Karena memiliki diameter yang lebih kecil yang memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk merambat, jumlah pantulan cahaya yang dibuat ketika cahaya melewati inti akan berkurang dan dapat menurunkan pelemahan (attenuation) sehingga menghasilkan kemampuan bagi sinyal untuk bergerak lebih jauh.
2. Multi-mode Fiber (MMF)
Multi-mode Fiber atau Fiber multi-mode adalah jenis serat optik yang dirancang khusus untuk mentransmisikan lebih banyak sinar cahaya dalam waktu yang bersamaan dengan masing-masing pada sudut pantulan yang sedikit berbeda di dalam inti serat optic tersebut. Multi-mode Fiber ini pada umumnya digunakan untuk mentransmisikan data pada jangkauan jarak yang relatif dekat. Multi-mode Fiber memiliki inti yang lebih besar dengan ukuran diameter sekitar 62,5 mikron dan mentransmisikan cahaya inframerah yang panjang gelombangnya sekitar 850nm hingga 1.300 nm dari LED.Karena memiliki diameter yang lebih besar, jumlah pantulan cahaya yang dibuat ketika cahaya melewati inti menjadi meningkat sehingga menciptakan kemampuan untuk mentransmisikan lebih banyak data dalam waktu yang bersamaan.
B. Jaringan Kabel Fiber Optic
Fiber Optik adalah sebuah teknologi transmisi sinyal kabel yang menggunakan benang (serat) kaca atau plastik. Kabel Fiber optic mampu mentransmisi pesan modulasi ke gelombang cahaya. Serat kaca biasanya memiliki diameter sekitar 120 mikrometer yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater. Sinyal-sinyal gelombang dapat berupa pengkodean komunikasi suara atau data-data komputer. Fiber optik sendiri memiliki banyak jenis, ada yang berupa kabel untuk ditanam, digantung (outdoor) ada juga yang dalam ruangan (indoor) sering disebut tight buffer. Untuk jenis kabel fiber optic ada dua macam tipe yaitu singlemode dan multimode. Fiber optik umumnya digunakan sebagai backbone pada jaringan komputer. Fiber optik dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung, antar kota bahkan antar pulau.
Keuntungan penggunaan fiber optic :
1. Tingkat keamanan tinggi.
2. Investasi pemasangan fiber optic lebih murah.
3. Lebar jalur data lebih besar sehingga dapat membawa data lebih banyak dibanding jenis kabel lainnya
4. Kecepatan transmisi mencapai gigabit per detik serta dapat menghartarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan.
5. Bebas dari gangguan elektromaknetik dan gangguan gelombang radio
6. Instalasi bisa melalui dalam tanah (tanam) maupun melalui kabel udara (gantung).
7. Bukan penghantar listrik, sehingga tidak menimbulkan percikan api.
8. Bebas karat meskipun sudah digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama.
Komentar
Posting Komentar